Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu

Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu - Kalau kamu suka membaca buku cerita anak, manfaatkan buku cerita anak yang diunggah oleh Balai Bahasa. Salah satunya yang sering mengunggah updatean koleksinya adalah Balai Bahasa Jawa Timur. Kebetulan pas tadi scroll instagram, saya menemukan unggahan Rubrik Serambi Literasi terbaru berjudul "Tumpeng Sewu". Langsung dong saya mengklik tautan tersebut, pada versi digitalnya.


Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu
Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu


 

Jujur buku anak Dwibasa Tumpeng Sewu, membuat saya mengenal tradisi Tumpeng Seribu yang ada di Provinsi Jawa Timur. Coba kalau saya tidak membuka link tersebut, saya tidak akan bertambah pengetahuan nih. Nah, semoga kamu juga setelah membaca buku ini menyebarkan pengetahuan tersebut ke sekitarmu ya? Bahwa di Jawa Tengah ada tradisi tersebut, untuk selengkapnya kamu bisa baca reviewnya di bawah ya?

 

Buku anak dwibahasa Tumpeng Sewu, ditulis oleh Nur Aini dan diilustrasikan oleh Andre Dwi Nur Fauzi. Tumpeng Sewu juga sudah rilis sejak Oktober 2023, namun tidak banyak yang tahu bahwa ceritanya bisa diakses gratis. Jadi nggak ada alasan buat nggak baca buku sekarang, ya kan? Semua aksesnya dibuka untuk umum dan bisa di download untuk dibaca kapan-kapan.

 

Mengisahkan tentang apa sih buku anak "Tumpeng Sewu" ini? Yuk saya ulas di bawah ini.

 

 

Detail Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu

 

  • Judul             : Tumpeng Sewu
  • Penulis          : Nur Aini
  • Ilustrator       : Andre Dwi Nur Fauzi
  • Dikeluarkan oleh     : Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur
  • Penerbit: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • Media Baca    : PDF
  • Rilis              : Oktober 2023

 

 

Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu
Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu

Blurbs Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu

 

Lilik dan adik kembarnya, Luluk, senang membantu Ibu menyelesaikan pekerjaan rumah. Hari ini Lilik dan Luluk membantu Ibu memasak untuk menyambut acara Tumpeng Sewu.

Tumpeng Sewi dilaksanakan satu minggu sebelum Iduladha. Masyarakat Desa Kemiren meyakini Tumpeng Sewu sebagai selamatan tolak bala.

 

Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu

 

Tumpeng Sewu menceritakan kehidupan dua anak kembar, Luluk dan Lilik. Mereka berdua membantu Ibu memasak di dapur. Ibu akan memasak pecel ayam, lalapan, dan sambal. Hmm ... terdengar enak ya?

 

Luluk dan Lilik berbagi tugas, Lilik membantu Ibu mencuci terung dan timun, sementara Luluk mencuci kubis, kemangi, dan kacang panjang. Dan Ibu membuat pecel ayam, dengan membakar ayam yang sudah bersih. Selain itu Ibu juga memarut kelapa muda.

 

Tidak hanya mencuci Luluk dan Lilik juga menyiapkan tampah dengan daun pisang, sebagai alas dan nantinya nasi serta pecel ayam akan di tata di atasnya.

 

Biasanya tumpeng dibuat ketika ada hari besar, benar saja. Luluk, Lilik, dan Ibu membuat Tumpeng Sewu untuk acara nanti malam di Desa Kemiren. Kalau di sana ada seribu kepala keluarga, artinya akan ada tumpeng juga berjumlah seribu buah. Waow! Seperti apa ya penampakan tersebut?

 

Bagian terpenting dari acara Tumpeng Sewu adalah sesepuh akan memimpin doa dari masjid desa, agar seluruh warga terhindar dari penyakit dan malapetaka. Selesai berdoa, semuanya akan makan bersama.

 

Nah, apakah Luluk dan Lilik bisa mengukuti acara dengan baik sampai selesai? Pakaian apa yang akan dikenakan dalam acara Tumpeng Sewu? Apakah kamu juga penasaran letak di mana desa Kemiren berada? Bisa jadi agendamu untuk berkunjung ke Provinsi Jawa Timur nih!


Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu
Review Buku Cerita Anak Dwibahasa Tumpeng Sewu



Ilustrasi dari buku Tumpeng Sewu ini juga sangat menarik, dari segi pemilihan baju, rumah, dan lingkungan. Unsur jawanya sangat kental. Dipadukan dengan cerita yang unik. Sebagai pembaca saya sangat terhibur dan menikmati kisah ini.


Sumber pendukung artikel

https://balaibahasajatim.kemdikbud.go.id/2023/11/01/tumpeng-sewu/

 

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat