Di rumah Aja Nggak Bikin Mati Gaya, Yuk Berbelanja dan Usaha Bareng Platform Shopee
Di rumah Aja
Nggak Bikin Mati Gaya, Yuk Berbelanja dan Usaha Bareng Platform Shopee – Percaya atau tidak, rezeki
itu ada di mana-mana, masalahnya tinggal bagaimana kita memindahkannya ke
tangan kita. Lihat saja keadaan di sekitar kita, mari belajar dari seekor
burung, berjuta burung beterbangan di angkasa setiap hari untuk mendapatkan
rezeki. Mereka tidak pernah berkeluh kesah ataupun putus asa, setiap kali harus
terbang hinggap di ranting satu ke rating yang lain, hinggap ke dahan pohon
sampai mendapatkan makanan. Ia pun harus terbang ribuan mil jauhnya untuk
bermigrasi mandapatkan asupan makanan. Betapa gigihnya, betapa optimisnya akan
ada rezeki dari Sang Ilahi. Demikian juga dengan seekor ayam, garuk sana, garuk
sini, garukan pertama gagal, ia menggaruk kembali sampai menemukan makanan.
Kegigihan dan optimismenya yang harus kita ambil pelajarannya, mereka berusaha
keras dengan sumber daya yang dimiliki sehingga dapat mengatasi permasalahan
hidup yang dihadapi. Bagaimana dengan manusia? Yang diciptakan sebagai makhluk
paling sempurna?
shopee indonesia |
Sampai di titik ini, masyarakat Indonesia sudah punya pemahaman dan keyakinan baru mengenai wabah pandemi. Sejak dicetuskan oleh Presiden Jokowi, pada Februari 2019 lalu. Terhitung hampir dua tahunan sudah, kita melakukan kegiatan di rumah saja. Dengan keyakinan baru, kita membangun nasib yang baru. Keyakinan yang kita genggam sampai saat ini bernama Husnudzon (berbaik sangka). Atas apa saja yang terjadi dalam kehidupan kita, keyakinan untuk berpikir semuanya bagus, semuanya baik dan memberikan manfaat. Apabila ada hal yang tidak berkenan, segera tarik dalam dunia quantum kita dan jadikan hal tersebut sebagai kejadian yang positif. Meskipun hal itu tidak mudah.
Karena akal kita berpikir 60.000 pikiran dalam
setiap harinya. Setiap pikiran mengandung energi listrik, yang akhirnya
terpancar ke alam. Energi pikiran bisa positif dan juga negatif, mana yang
lebih banyak? Hanya kita sendiri yang tahu. Maka setiap pikiran adalah doa dan
setiap doa dikabulkan oleh Allah baik yang positif maupun negatif.
Di Rumah Saja Bikin Bosan atau Bikin Belajar Banyak Hal?
Tidak sedikit masyarakat yang merasa bosan, tidak
bisa beraktivitas sebagimana mestinya. Jujur saya pun iya, banyak cara
dilakukan oleh masyarakat selama masa pandemi meski di dalam rumah. Tetapi
semuanya bergantung kepada kita sendiri, apakah mau rebahan atau menjadi hal
yang membuat produktif.
download shopee Saja |
Jika kita menilik ke hal yang postif, ada banyak
orang yang karena sibuk bekerja tidak bisa melakukan hobi membacanya. Kini,
mereka bisa melakukan hobi baca buku dengan sepuasanya. Ada yang nggak suka
masak, mulai belajar memasak dan yang
paling happening di media sosial adalah minuman kopi yang bernama Dalgona
Coffee, adalah minuman foam yang terbuat dari kopi. Beberapa teman saya
mempraktikan hal tersebut dan mereka berhasil. Padahal mereka bukan ahli dalam
meracik minuman, tapi bisa lho! Selain itu banyak kalangan yang menghibur diri
dengan bermain tiktok, dari anak-anak sampai orang tua pun tenaga medis mengisi
waktu luangnya bermain tiktok. Bisa jadi hal tersebut sebagai refleksi diri,
setelah bekerja dan berjuang mengurus pasien Covid-19 yang allhamdulillah
grafiknya mulai melandai.
Ada juga yang meluangkan waktunya untuk menonton
Drama Korea atau film yang disenanginya, untuk menghabiskan waktu. Seseorang
harus cuci tangan sesering mungkin, pakai masker kalau keluar rumah, menjaga
jarak minimal 1 meter dengan orang lain, menghindari untuk menyentuh wajah dan
langkah-langkah lain mencegah penyebaran covid-19. Kalau kita tidak
mengonfirmasi pikiran-pikiran cemas,
was-was akan berimbas menjadi energi negatif. Sebisa mungkin respon kita terhadap fakta yang tersaji, kita tetap positive thingking dan melakukan apa
yang direkomendasikan oleh pemerintah serta WHO.
Membuat Masker Sebagai Salah Satu Usaha Mendapatkan Penghasilan
Salah satu hal yang saya lakukan di rumah agar tetap
positif, adalah dengan memaksimalkan potensi diri. Kebetulan suami bisa
menjahit dan pernah bekerja di konveksi, sementara saya pernah belajar menjahit
di BLK Kabupaten jadilah kami bekerjasama untuk melakukan hal yang bisa
bermanfaat. Berawal dari komunitas Blogger BPLUS, yang sedang merencanakan
donasi masker. Kami mengajukan diri untuk membantu menjahit maskernya,
Allhamdulillah keterampilan kami berguna untuk saling bersinergi meringankan
Indonesia dari pandemi yang sedang terjadi. Meskipun apa yang kami lakukan
tidak seberapa, lantas akhirnya kami menjual masker. Mengingat masker kesehatan
harganya sudah melangit waktu itu, sementara masyarakat Indonesia butuh perisai
untuk melindungi diri. Dari awalnya membuat masker satu lapis menjadi dua lapis,
sampai dengan tiga lapis, agar bisa disisipi tisu dan siapapun yang keluar
rumah memiliki pertahanan yang kuat.
Sempat ada yang mengatakan kami menjual maskernya
terlalu mahal, padahal kami hanya mengambil untung seribu tiap masker.
Sementara bahan yang dijual makin meninggi, jarak beli ke tempat lokasi juga
satu jam dengan mengendarai motor. Belum lagi untuk memotong yang menggunakan
alat gunting manual, berburu karet yang mulai langka bahkan kami tempuh ke kota
provinsi. Seringnya produk kami disamakan dengan produk konveksi, jelas beda
sekali. Mereka mengerjakan dengan alat, kami masih menggunakan tenaga manusia.
Tapi ya sudahlah, namanya juga mereka nggak tahu dengan apa yang kami alami. Mas suami terus
menyemangati, dan kami masih terus produksi. Allah memang MahaAdil,
memberikan rezeki dengan penuh misteri,
ada saja yang pesan.. Tidak ada orang sukses, yang melaju dengan mulus bukan?
Butuh tekanan dan butuh ujian, sekalipun itu oleh orang terdekat. Tapi pikiran
yang positif, akan terus menggerakan kami dengan hal-hal yang baik.
Alhamdulillah.
Kami juga mulai percaya diri untuk memasang jualan
masker di marketplace, Shopee adalah
pilihan kami. Karena sering konsumen meminta kami mengunggahnya di marketplace
tersebut, "Soalnya gratis ongkir!" Begitu kata konsumen melalui chat
WhatsApp dengan ditambah emoticon senyum. Semakin banyak yang minta, akhirnya
kami memberanikan diri merintis usaha di Shopee. Jangan tanya kompetitornya,
banyak banget! Sampai kami geleng-geleng kepala, tapi kami kembali ingat. Di
pasar aja banyak pedagang yang sama, tapi mereka tetap memiliki rejeki yang
sudah diatur-Nya. Lantas mengapa takut? Plaftorm Shopee, menjembatani kami
sebagai pelaku usaha mikro yang sedang terus berjuang bertahan hidup di tengah
pandemi. Tidak hanya jualan, kami juga
memesan bahan di Shopee untuk menghidari seringnya keluar rumah. Di toko-toko
jahit begitu sesak, ada yang sadar menggunakan masker dengan benar, ada pula
yang masih cuek-cuek saja. Jujur rasa takut pasti adalah ya. Maka pilihan bijak
adalah dengan memesan barang dengan online, apalagi Shopee menawarkan gratis
ongkir. Jadi sangat terbantukan.
Shopee merupakan wadah belanja online, yang fokus
pada platform mobile. Shopee memberikan kemudahan kepada orang-orang yang ingin
belanja, berjualan secara langsung melalui ponselnya. Saya ingat pertama kali
tauh Shopee waktu masih ngantor tahun 2015, saat itu Shopee memberikan gratis
ongkir minimal pembelian Rp30 ribu. Tapi sekarang? Shopee udah free ongkir,
bagi siapa saja yang ingin berbelanja. Produk apa saja di Shopee ada lho, dan
terbilang komplit. Metode pembayarannya pun gampang, aman dan memudahkan kita
melakukan transaksi.
Yang paling saya suka dari Shopee adalah
komitmennya, dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan para penjualnya. Seperti
saya ini yang yang masih merintis, merasa diberdayakan karena membuat penjualan
jadi makin efektif. Nggak hanya penjual yang merasa senang, tetapi pembeli pun
merasa gembira karena diberikan akses free ongkir ketika memesan barang. Tidak
ketinggalan pula, Shopee memberikan kesempatan mereka yang suka menulis dengan
mengikuti Kontes Blog Shopee #NgeBlogDariRumah
Minimal Punya 1 Toko Online
Sudah punya toko online? Maka langkah selanjutnya
adalah mengelola dengan baik, agar rezeki yang mengalir pun lancar masuknya ke
dalam rekening.
Mengapa harus memiliki toko online sendiri? Agar
mendapatkan penghasilan, baik berjualan produk sendiri ataupun produk orang
lain yang dijualkan. Jualan tidak melulu harus punya produk sendiri kok, bisa
juga dengna menjadi reseller. Meski margin keuntungan belum besar tidak
mengapa, yang penting telaten dan banyak konsumen yang repeat order. Namanya
juga sedang membangun, demikian juga dengan saya meski margin masih belum
seberapa tapi semangat! Dengan niat saya yakin siapapun itu sudah membawa satu
langkah penting perubahan besar dalam hidupnya. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah mampir ke blog sederhana saya, salam hangat