Penampi Beras, Kekayaan Nusantara yang Menjadi Kesenian Berharga di Negari Paman Sam
Penampi Beras |
Penampi beras itu tampak sangat menarik, ketika
ditempel di dinding kamar. Sementara penjualnya mengklaim bahwa penampi ini
membuat kamar menjadi semakin estetik. Umumnya penampi, nama lainnya tampah,
tampi atau nyiru berbentuk bundar seperti piring, dengan diameter sepanjang
5-80 cm. Tampi bentuk bundar, biasa digunakan oleh orang Jawa dan Melayu.
Pottern Barn sebuah tokoh rumah tangga
asal Negeri Paman Sam ini, menjual tampah yang merupakan kesenian dari bambu
ini disebuah e-commerce. Pottern Barn ini sudah mempunyai cabang ritel di
beberapa negara, oleh sebab itu harganya dibandrol cukup mahal. Kalau di
Indonesia sendiri harga tampah beras ini mulai Rp10 ribu sampai Rp50 ribu
tergantung ukurannya.
Peran Penampi Beras di Masyarakat Indonesia
Penampi beras memiliki peranan penting di masyarakat
Indonesia, untuk membersihkan beras sebelum dimasak. Saya sering menggunakannya
juga, ketika beras yang saya beli di selepan (tempat penggilingan beras) kurang
bersih, masih ada gabahnya gitu dengan penampi membuat beras yang akan dimasak
menjadi bersih.
Penggunaan penampi sendiri cukup mudah, beras yang
kotor atau ada gabahnya di taruh di tampah kemudian beras dilempar ke atas
dengan merentangkan kedua tangan, dihayak ke samping kanan dan kiri atau bisa
juga ke depan ke belakang. Penampi yang bundar, dari sisi manapun akan mudah
dipegang dan digerakkan. Hal ini membuat gabah beras terpisah dengan beras yang
bagus. Meskipun terlihat sederhana ketika menggunakannya, atau melemparkannya
namun tidak sembarang orang bisa. Saya awalnya juga kagok, karena jarang
melakukannya, tetapi ketika tinggal di tempat mertua mau nggak mau harus
belajar bisa mengerjakannya. Kadang pun dibantu suami, karena berasnya terlalu
banyak sehingga berat ketika menampinya.
Pesan moralnya sih dapet banget, ketika kita melakukannya, kita dilatih dalam
kesabaran. Tidak hanya itu ketika kita mengayak berasnya di atas penampi, kan
digoyang-goyangkan ke samping kanan dan kiri, ibarat kehidupan manusia yang
digoncang permasalahan hidup, mereka akan berkumpul, mencari solusi bersama
dalam menghadapinya. Penampi termasuk produk yang ramah lingkungan, karena
terbuat dari bambu hasil olahan tanaman negeri sendiri. Hampir semua suku di
Indonesia mempunyai alat tersebut, di setiap rumahnya.
Menemukan Identitas Melalui Alat Pembersih Beras Tradisional
Jika di pulau Jawa umumnya tampah beras ini
berbentuk bundar, di pulau Sumatera justru banyak ditemukan penampi berbentuk
segitiga, berlekuk, dan kotak. Nah biasanya penampi dengan bentuk kotak,
digunakan oleh orang Batak dan Melayu juga, penampi berlekuk-lekuk digunakan
oleh etnis Mandailing dan Minangkabau. Untuk yang segitiga, digunakan oleh
etnis Karo, Melayu, Gayo, dan Aceh.
Kalau harus menentukan mana yang terbaik dari
beberapa jenis penampi tersebut, masing-masing pasti memiliki kelemahan dan
kelebihan. Karena pastinya masing-masing suku dan etnis sudah dari dahulu
menggunakannya, dan kepunyaan mereka ya paling cocok.
Nenek moyang kita dahulu bisa jadi memeiliki alasan
masing-masing dalam menciptakan sebuah penampi. Tergantung di mana mereka
tinggal, karena alam sekitar di setiap daerah pasti berbeda, bahan-bahan
makanan juga berbeda, dan lain sebagainya. Penampi beras ada yang terbuat dari
bambu dan juga dari rotan.
Filosofi Tampah Beras
Bagaimana dengan filosofi yang terkandung pada
sebuah alat tradisional tampah ini? Di Aceh mengapa orang-orang menggunakan
tampah dengan bentuk segitiga? Ternyata
bentuk segitiga yang unik ini, penggambaran dari peta Aceh sendiri.
Menurut Antropolog Universitas Malikussaleh, Teuku Kemal Fasya, orang Aceh
menggambarkan wilayahnya seperti penampi beras dan orang Aceh menyebutnya
dengan 'Jeuee".
Berbeda denan Teuku Kemal, Orinetalis Snouck
Hurgronje dalam buku De atjehers menerjemahkan orang Aceh melukiskan muara
sungai Aceh atau kuala Aceh sebagai mulut tampah yang agak menyempit di
ujungnya. Di mana tempat kotoran dibuang.
Dan peneliti JJCH Van Waardenburg dalam disertasinya
menulis, seorang gadis yang sudah menjadi ibu tidak boleh mengarahkan ujung
penampah ke rumahnya, hal ini mencegah kelak anaknya pergi merantau yang jauh.
Bisa jadi di tempat berbeda, makna tampah beras akan berbeda lagi. Demikianlah
kekayaan Indonesia, hanya dengan sebuah alat pembersih beras tradisional,
banyak dongeng, legenda, dan cerita rakyat yang kaya.
Bagaimana? Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang luar biasa bukan? Yuk kita melestarikan budaya, artinya ikut menjaga lingkungan. Dengan menggunkan tampah beras, yang tidak hanya untuk mengayak beras saja tetapi tampah juga bisa digunakan untuk mengeringkan sesuatu, menaruh berbagai makanan, dan lain sebagainya yang memiliki banyak fungsi. Hal tersebut sebagai kontribusi kita melestarikan budaya yang sudah ada dari nenek moyang, bahkan termasuk sebagai warisan kekayaan yang Indonesia punya. Salam.
Sumber Pendukung
Artikel
https://media.interaksyon.com/wp-content/uploads/2021/05/Bilao.jpg
https://asset-a.grid.id/crop/0x0:0x0/x/photo/2021/05/16/img_20210516_131529jpg-20210516011709.jpg
https://www.indozone.id/life/N4sEoeW/di-indonesia-cuma-jadi-penampi-beras-di-luar-negeri-tampah-malah-dijual-rp4-2-juta/read-all
https://www.kompas.tv/article/174100/viral-tampah-bambu-dijual-hingga-rp4-juta-sebagai-hiasan-dinding
Saya terpana, penampi beras bisa jadi sebuah dekorasi yang estetis juga yaa, mau coba yaaa di rumah
BalasHapusKomprehensif, Nyi. Keren artikelnya.
BalasHapusDi Sulawesi pun dulu saya masih sering melihat orang2 menampi beras, sekarang jarang ... mungkin karena saya tinggal di kota besar ya. Kalau di daerah/kabupaten mungkin masih banyak yang menampi beras. Unik sih ya bentuknya, bisa jadi hiasan dinding.
Busyet dah serius it kak harganya di luar negeri 4 juta, wouuww mehong banget yah sementara di Indonesia sndri harganya di bawah 50k
BalasHapusWaktu kecil penampi beras ini masih suka digunakan orang tua tp sekarang sdh jarang digunakan. Saya punya ga pernah dipake buat menampi beras tapi buat jemur krupuk hehe...
BalasHapusAku pernah liat di situs belanja luar negeri ada jual penampi beras ini, buat pajangan dinding dan harganya mahal bgt. Ahaha
BalasHapushihihi, ini ada di rumah mama saya, dan masih dipakai sampai sekarang buat menampi beras.
BalasHapusOm-om saya sering bawa beras merah ladang ke rumah, biasanya banyak padinya tuh.
Jadi sama mama ditampi dulu, sambil dipisahin padinya biar nggak ikuta kemasak
Selain itu, penampi gini bisa buat jemur apaaa gitu.
Dan iya ya, saya belum pernah liat di Jawa :D
Asik yaa, ternyata hal2 unik eksotis di negeri kita, bener2 dihargai di kancah internasional.
BalasHapusAakkk, jadi kangen eyang putriku ketika lihat penampi beras ini.
Aku belum mahir kalau disuruh menampi beras. Jadi aku suruh emakku aja biasanya. Aku pernah beli tampah yang ukurannya lumayan besar dan harganya terjangkau dong cuma lima belas ribu Rupiah aja. Ternyata tampah cakep juga ya kalau dijadikan pajangan di dinding kamar seperti itu.
BalasHapusAku belum mahir kalau disuruh menampi beras. Jadi aku suruh emakku aja biasanya. Aku pernah beli tampah yang ukurannya lumayan besar dan harganya terjangkau dong cuma lima belas ribu Rupiah aja. Ternyata tampah cakep juga ya kalau dijadikan pajangan di dinding kamar seperti itu.
BalasHapushehe iyalah mbak, tampah juga kalau di ekport kena biaya perjalanan dan charge pajak hihihi jadi mahal lah, kecuali kalau dia bawa sendiri, dilipet taruh di koper bakalan murah. palingan kena biaya tiket.
BalasHapusBtw emang indonesia itu kaya dengan keanekaragaman budaya dan kerajinannya yaa. patut jika ornag luar senang mengoleksi benda-benda pusaka kita
aku juga pernah liat foto tampah dengan harga mahal itu di twitter.
BalasHapusgak nyangka banget sih...
Barang yang sempat fenomenal dan harganya yang melonjak, ya sangat wajar banget secara di ekspor membutuhkan biaya dllnya. Seperti kita membeli barang2 dari luar yang harganya wow.
BalasHapusKangen di rumah Mbahku yang selalu dengan pemandangan para penampi beras ini, melakukannya dengan penuh cinta.
Kagum banget dengan keanekaragaman yang ada di Indonesia ini. Bahkan hal sederhana tampah ini pun memiliki filosofi yang menjadi latar belakang bentuk dari masing-masing daerah.
BalasHapusTampah itu unik lho, tapi jangan yang ukuran besar. Makin kecil makin bagus, ya pantes klo di Amerika dijual mahal, harusnya gak 4 juta jugaaa😂
BalasHapusPajangan tampah itu cakep kali ya klo dikasih mural atau lukisan diri trus ditaruh tembok kamar
so classy! Jadi inget dulu pernah pake barang itu pas masih kecil di rumah kakek, nah sekarang barang langka itu menjadi autentik ya kak.
BalasHapusKagiatan emak-emak yang dianggap sederhana dan biasa aja ternyata laku dipasar luar negri. Mpo bangga euy
BalasHapusPenampi beras naik kelas ini ya judulnya harganya jadi mahal ya & jadi dekorasi rumah. Di tempatku bentuknay bulat juga Nyin namanya nyiru tapi
BalasHapusLagi kekinian banget niih, penampi beras menjadi salah satu hiasan rumah yang aesthetic. Bahkan temenku jualan juga...dan aku bingung kalau beli mau dipasang dimana yaak..?
BalasHapusKekayaan budaya Indonesia yang kini sudah jarang sekali dilihat. Kalau di Kota besar, sudah jarang banget yang menampi beras. Ibuku masih sesekali menggunakannya untuk menjemur nasi agar jadi karak.
iya juga ya, menarik memang produk Indonesia kalau dilihat lebih jelas
BalasHapus