Review Film You Should Have Left 2020
Review Film You Should Have Left 2020 - Beberapa bulan lalu saya sudah berhasil
menamatkan film You Should Have Left,
tapi baru kali ini sempat menuliskannya. Film ini digarap oleh sutradara David
Koepp tang diadaptasi dari sebuah novel yang ditulis oleh Daniel Kehlmann.
Genre filmya thriller horror, menegangkan tapi nggak bikin ketakutan dan aman
dari cerita berdarah-darah ehehehe ...
You Should Have Left sudah rilis sejak Juni 2020,
dan dibintangi oleh Kevin Bacon dan Amanda Seyfried sebagai pasangan suami
istri. Premisnya, sebuah keluarga yang mencari tempat tinggal untuk liburan
bersama. Tapi siapa sangka rumah tersebut berhantu, dan tidak membiarkan
penghuninya pergi dari sana. Setiap mereka mencoba kabur, mereka selalu kembali
ke sana, seterusnya.
Sinopsis You Should Have Left
Theo Conroy, adalah pengusaha yang sukses dan kaya.
Ia menikah untuk kedua kalinya dengan seorang artis yang lebih muda darinya,
Susanna. Theo masih terbayang dengan masa lalunya, pengkhianatan istrinya
berdampak kecurigaan pula di masa sekarang. Tapi Theo berusaha untuk terus
memperbaiki hubungannya, bahkan mereka sekeluarga memesan rumah modern
terpencil di desa Welsh untuk acara liburan bersama putri kesayangan mereka
Ella. Awalnya rumah tersebut sangat sempurna, tapi nyatanya ada kekuatan jahat
di dalam sana.
Pemeran You Should Have Left
- Kevin Bacon, berperan sebagai Theo Conroy. Pria paruh baya yang sukses dengan usahanya.
- Amanda Seyfried, sebagai Susanna. Istri dari Theo seorang artis mudah yang penuh talenta.
- Avery Essex, sebagai putri dari Theo pada pernikahannya yang pertama.
You Should Have Left | Rumah yang Memiliki
Kekuatan Jahat
Dari cover depan film You Should Have Left, saya
sudah menduga ini film misteri, dan ternyata benar genrenya horor psikologi
yang didistrubiskan oleh Universal Puctures. Sutradanya dan penulis skenaironya
sendiri adalah David Koepp. Durasi filmnya 93 menit, cukup singkat bagi saya
tapi lumayan membuat saya gemes di ending eheheh ...
Namanya juga horor ya, pasti penuh dengan teka-teki.
Tapi jangan takut duluan soal hantunya, nggak banyak hantu di sini kok. Aman.
Hanya ketegangan-ketegangan yang dibangun, tapi ada beberapa sosok sih yang
membuat film ini makin mencekam.
Theo Conroy, dengan Susanna adalah pasangan romantis
yang sedang berusaha memperbaiki hubungan. Theo yang pengusaha, kaya raya, dan
pria yang paruh baya yang sebelumnya pernah menikah dikaruniai satu anak
perempuan yang sangat cantik. Istrinya sudah meninggal, karena kecelakaan
tenggelam dibak mandi karena mengonsumsi terlalu banyak alkohol.
Sementara Susanna, adalah artis muda yang penuh
talenta. Timbulah kecemburuan dalam diri Theo, yang seringkali membuat keduanya
bertengkar. Tapi demi memperbaiki hubungan tersebut mereka memutuskan untuk
meninggalkan pekerjaan mereka lebih dahulu lantas berlibur bersama putri mereka
tercinta.
Susanna bukan sosok ibu tiri yang jahat, tenang. Dia
begitu menyayangi Ella, dan menganggapnya sebagai anak dan juga teman. Susanna
sudah memesan rumah untuk berlibur, dengan model yang modern dan terletak di
pedesaan, Welsh. Rumahnya benar-benar jauh dari kota lho. Untuk membeli
persediaan roti saja jauh bukan main, udah ngeri sendiri membayangkannya.
Mereka bertiga bersiap untuk berlibur, dan ketika
sampai di tempat tersebut yang jauh dari kota mereka merasakan ini liburan yang
sempurna. Jauh dari hiruk pikuk, bisa tenang dan menghabiskan kehangatan
bersama keluarga. Tapi keanehan mulai terjadi, saat malam mau tidur kan Theo
akan mematikan lampu-lampu rumah mereka. Sussana menunggu Theo mematikan, dari
pukul 9 malam sampai jam dua malam baru selesai. What? Jadi berapa jam dia
berusaha mematikan lampu? Ada lima jaman, sampai Sussana tertidur padahal
rencananya mereka akan nonton film bersama.
Avery Essex, sebagai putri dari Theo |
Ini sih aneh, masak iya rumah sekecil itu tapi bisa
jadi membesar? Dan mimpi-mimpi buruk mulai terjadi, realitas berubah. Ada
kekuatan jahat yang tiba-tiba datang. Misalnya seperti Theo yang curiga Susanna
diam-diam selingkuh, jadi dia mencurigai dan mengecek semua gadget milik
istrinya yang ternyata tidak ada apa-apa. Theo yang ketiduran, sementara
Sussana dan Ella sudah jalan-jalan. Dia melihat-lihat rumah mereka, dan menulis
untuk terapi. Soalnya Theo sempat trauma karena meninggalnya mantan istrinya,
seakan terus membayang.
Keanehan lainnya terjadi, ketika dia berjalan ke
ruangan kamar, ada lagi kamar lain yang seakan menuju labirin lain dalam rumah
tersebut. Ada tangga menuju kamar bawah, yang membuat merinding dan tiba-tiba
ada orang aneh atau kekuatan jahat yang datang berusaha menghancurkan mereka.
Saat Theo berbelanja keperluan makan mereka, dia juga sudah diperingatkan oleh
beberapa orang yang mengenal rumah tersebut. Bahkan orang tersebut memberinya
penggaris.
"Rumah itu nggak pernah sama sisinya, selalu
berubah dan semakin besar," ucap penjual tersebut merasa kasihan.
Pada puncak kebersamaan mereka, Susanna dan Ella
yang sedang bermain di depan rumah sementara Theo di dalam merasakan ketenangan
melihat keduanya akur. Ia lantas menuliskan pesan, terimakasih kepada istrinya
telah menyayangi anaknya. Eh ... tapi telpon istrinya di dalam rumah. Tepatnya
di meja Theo berada, lalu istrinya terlihat juga sedang menerima telepon dari
orang lain. Kagetlah Theo, ternyata ponselnya ada dua dan sama persis. Jadilah
Susanna diminta untuk pergi, menenangkan diri untuk memilih.
Ella dan Theo mulai kena teror, sempat keduanya
berpisah dan saling mencari di dalam rumah. Beberapa kali Ella ketemu di bawah
tanah, lantas mereka bisa keluar lagi dan Ella akan masuk mengambil jaket. Theo
melihat putrinya dari luar, tapi ketika balik keluar tidak kembali. Ternyata
ada banyak pintu tidak terduga. Mereka berdua berhasil bertemu dan keluar dari
rumah, mereka berdua berusaha menghubungi Sussana tapi ponselnya mati. Di malam
yang dingin, hampir membeku mereka berusaha lari dari rumah tersebut tapi
lagi-lagi kembali. Theo tidak ingin anak perempuannya kedinginan dan membeku,
akhirnya mereka kembali lagi dan tidur bersama agar tidak ada yang terpisah.
Tapi lagi-lagi Theo terpisah, padahal hanya ke kamar mandi yang satu lokasi
dengan kamar.
Amanda Seyfried, sebagai Susanna |
Jadi keanehan ini terletak pada rumah, konon dulu
ini merupakan mercusuar dan gereja yang terkutuk gitu. Di huni oleh hantu dan
dibangun ulang oleh pemiliknya. Entah siapa pemiliknya yang memasarkan via
internet. Jadi transaksinya murni dari internet dan nggak ketemuan. Ini rumah
bisa memilih dengan siapa mereka mau tinggal, ataupun orang tersebut yang memilih.
Satu-satunya jalan untuk mereka selamat ya, harus ada yang tinggal. Demi
anaknya selamat dan istrinya, Theo memutuskan untuk tinggal. Sumpah kasihan
banget dia, tapi doi mengakui sih kalau ini harus jadi penebusan kesahalah yang
pernah dibuatnya. Kesalahan apakah? Hehehe ... tonton langsung You Should Have
Left ya? Karena menengangkan dan penuh dengan teka-teki. Ini horor misteri,
yang nggak berdarah-darah ya. Jadi nggak perlu takut untuk menontonnya.
Moral of the Story dari film You Should Have Left
- Kita perlu waspada dalam menempati sebuah rumah, ataupun tempat untuk berlibur. Telisik lebih dahulu tempatnya, misalnya aman atau tidak dan lain sebagainya.
- Kita perlu berdoa terlebih dahulu, untuk tinggal di rumah yang bukan milik kita. Agar terlindungi dari mara bahaya macam ini.
- Taruh percaya kepada pasanganmu itu perlu, tapi mencurigainya berlebihan justru akan membuat tak nyaman. Jika memang dia berbuat salah atau mengkhianati, semua itu akan terungkap pada akhirnya.
- Cinta dan kasih sayang seorang ayah kepada anak tergambar pada sosok Theo. Dia rela tinggal agar keluarganya selamat.
- Sussana meskipun menjadi ibu tiri Ella, dia memperlakukan putri yang bukan anak kandungnya dengan baik. Nggak semua ibu tiri jahat ya kan?
Selamat menonton You
Should Have Left deh, ya hehehe ... cocok untuk yang gemar nonton misteri.
Film misteri yang bikin mrinding. Aneh aja rumahnya bisa melebar sendiri. Jadi kebayang di dunia nyata apakah ada ya hehe
BalasHapusAku rada kurang suka endingnya sebel. Kan kasihan bapaknya harus tinggal
Hapusbelum nonton film iniii, jadi kepo pengen nonton juga deh apalagi yang mainnya ternyata Amanda Seyfried hihihi, mau nonton ah malem ini
BalasHapusSalah fokus sama namanya ada Putri dan Theo hahaha kayak nama sahabat aku Theo :D
BalasHapusbtw bacanya merinding aku mbaa
udah lama deh ngga lihat aktingnya Kevin Beacon.. kalau horor psikologi memang seru dag dig dugnya ya mba Nyi..Awas terbawa mimpi hehe
BalasHapuswah boleh nih dijadikan salah satu watch list :) aku suka genre seperti ini soalnya hehehe TFS mba
BalasHapusaku gak suka endingnya, udah filmnya serem pula. ehh papanya matii ya mbak? duh aku gak suka film horror yg ada tokoh tewasnya nih mbak huhuu cz aku penakut dan gak tegaan.
BalasHapusjujur aku tuh penakut dan udh beberapa tahun terakhir ga pernah nonton horor. Sekedar liat poster dan trailernya aja ga mau. hahaha
BalasHapuswalau sebenarnya penasaran, tp lebih besar rasa takutnya
thanks for sharing mbak tapi jadi penasaran nonton ini deh mbak horror psikologis gini bikin dag dig dug beneran deh dan kalo aku nontonnya harus bareng2 hihi
BalasHapusmba Nyi, aku tuh kalo cerita horor yg berhubungan sama sebuah rumah, udah jadi magnet tersendiri. Karena penasaran sampe ngumpulin cerita-cerita horor yg bertemakan rumah, yg ini aku blm nonton nih, catet dulu
BalasHapusBaca sinopsisnya aja lumayan menegangkan. Kalo baca paragraf terakhir sinopsis kayaknya sad ending ya mba?
BalasHapusCeritanya menarik aku suka banget cerita misteri gini yang selalu bikin bulu kuduk merinding. Jadi penasaran pengen nonton filmnya.
BalasHapuswah pemainnya Amanda Seyfried salah satu favoritku, baca sinopsisnya kayaknya meanrik filmnya mba. saya pengen nonton jadinya
BalasHapusKayaknya seru ya, apalagi nggak berdarah-darah.. cuma kalau cerita horor tentang rumah tinggal itu kok bikin jadi kayak kebayang-bayang gitu ya, wkwk
BalasHapusKalau horor amerika aku berani Nyi, kalau horor Indonesia aku gak berani wkekwk entah kenapa bisa gitu. Sri thanks reviewnya yaa
BalasHapusJadi pengen cek keanehan-keanehannya, nyi. Aku suka film horor btw hihi
BalasHapusOooh ini di judul ada 2020 tuh tahun keluarnya ya, aku kira bagian judulnya. Soalnya aku jua pengen beres ini 2020 huhuhu.
BalasHapus