Setiap Perjalanan Pasti Punya Cerita | Live in Semarang Bersama Disporapar Jawa Tengah
Setiap Perjalanan Pasti Punya Cerita | Live in Semarang Bersama Disporapar Jawa Tengah - Dalam setiap perjalanan,
pasti ada hal mengasyikan selain kenangan. Dalam sebuah kenangan, pasti
memberikan kita pengalaman. Misalnya pengalaman melakukan perjalanan dengan
orang baru. Kebayang nggak sih? Rasanya berdampingan duduk di dalam bus, dengan
orang yang baru saja kita kenal beberapa detik yang lalu? Bagi saya rasanya
seru!
Ajakan Mas Asmari via WhatsApp untuk melakukan
perjalanan, membuat saya tertarik. Setelah mendapatkan izin, saya mengiyakan
ajakannya yang lantas diteruskan oleh Mas Wawan. Beliau yang mengkoordinir
acara ini, 'Live in di Hotel Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah'. Lho
pemerintah punya hotel sendiri to? Iya. Saya juga baru tahu nih gengs. Namanya
Hotel Garuda yang ada di Kopeng, Kabupaten Semarang.
Acara Live in Semarang bareng Disporapar Jawa
Tengah, berlangsung selama dua hari tanggal 20-21 Februari 2020. Tujuannya
sendiri adalah untuk mempromosikan aset hotel Pemprov Jawa Tengah, dengan merancang
paket-paket wisata untuk berkolaborasi bersama Agen Travel, Asita, PHRI, ASPPI,
PPW, IBTC. Nah, tugas saya di sana sebagai blogger, yang membantu mempromosikan
rangkaian acara bareng penggiat sosmed yang lain.
Berkolaborasi bersama untuk Mempromosikan
Wisata Jawa Tengah
Sebuah perjalanan tidak selalu sesuai harapan,
manusia bisa berencana namun Tuhanlah yang Maha penentunya. Dari kemarin hujan
turun dengan lebatnya, saya sampai mengenakan sandal jepit dari rumah.
Perjalanan yang diiringi dengan hujan, menjadi syahdu dan romantis. Ada
beberapa kunjungan yang terpaksa batal, karena hujan.
Andai saya memutuskan untuk berhenti dan tidak ikut
dalam acara, mungkin saya tidak akan merasakan serunya bertemu dengan orang
baru, indahnya menikmati kesejukan di Hutan Pinus Kragilan, dinginnya lereng
Gunung Telomoyo dan bagaimana nyamannya menginap di Hotel Garuda.
Jadi perjalanan dua hari kemarin, Live in Semarang
bareng Disporapar Jawa Tengah ke mana saja? Hari pertama kami sarapan dan
jalan-jalan di Kampung Kopi Banaran. Istirahat siang di Hotel Garuda sekalian
makan, sorenya kami berkunjung ke Gunung Telomoyo. Sementara hari kedua adalah
mengunjungi Desa Menari di Tanon, Hutan Pinus Kragilan dan terakhir Ketep Pass.
Alhamdulillah saya sangat berbahagia dalam acara
tersebut, menemukan sahabat dan keluarga baru yang memiliki tujuan yang sama.
Dari pihak Disporapar sendiri yang punya gawe adalah bapak Cahyo Danu Sukmono,
S.Par sebagai Kasi Pengembangan Usaha Pariwisata, ada Mas Eka sebagai Humas, Bu
Yuti, dan Mas Wawan.
Beberapa pelajaran hidup yang saya dapatkan dari
perjalanan Live in Semarang bareng Disporapar Jawa Tengah:
Saya bertemu dengan banyak kehidupan baru, kultur yang berbeda, situasi
yang berbeda dan juga aksen gaya berbicara yang berbeda. Tapi anehnya saya
merasa nyaman.
Saya melatih diri untuk bisa menerima situasi baru, dan bagaimana
bertahan di dalamnya. Saya keluar dari zona nyaman, apalagi pas malam diskusi
bagaimana membuat paket perjalanan dengan satu grup. Sebuah pengalaman yang
baru!
Saya menemukan orang-orang dengan tipe berbeda, dan dari latar belakang
yang tidak sama. Meski ritme hidup kami berbeda, tapi dengan interaksi yang
baik dan terbuka membuat kami seolah sudah kenal lama.
Saya belajar menilai sesuatu, dengan cara mengenalinya langsung.
Biasanya yang hanya memandang, saya belajar merasakannya. Keputusan bijak
adalah mereka yang tidak gegabah, dalam mengambil penilaian terhadap sesuatu.
Itulah mengapa ada istilah tak kenal maka tak sayang.
Saya belajar dalam perjalanan, mengenai ujian dan tantangan. Bagaimana
rasanya kehujanan, bagaimana rasanya jalan terjal, kabut yang mengepung jalan,
dingin yang membalut malam dan juga teman-teman yang memiliki banyak pengalaman
hebat.
Perjalanan membuat saya belajar beradaptasi, berada di mana sesama manusia pada satu titik akan
saling terhubung. Tinggal bagaimana kita yang membuat pilihan. Memilih
kesepian, atau dibahagiakan. Banyak sisi menarik yang saya temukan dari setiap
teman baru, dan saya jadi merasa kaya. Bahagia memang selalu datang dari
hal-hal sederhana, jika kita menikmatinya.
Terima kasih untuk Disporapar Jawa Tengah dan
teman-teman hebatku. Terima kasih sudah memberikan sebuah perjalanan yang
berharga. Semoga lain waktu kita bisa bertemu kembali, laiknya rumah sebagai
tempat tinggal dan pulang. Salam!
Jadi banyak pengetahuan
BalasHapusAlhamdulillah seneng mas akunya hahaha
HapusDesa Menari ini beda kan, ya, Mbak, sama Desa Penari (kayaknya di Jatim ya kalau yang itu), atau memang terinspirasi dari situ? Wisata Jateng memang enggak ada habisnya, ya, dieksplorasi. Saya yang sama suami sama-sama dari Jateng aja masih sering tertakjub-takjub, wah ada tempat wisata baru lagi ya itu.
BalasHapusAlhamdulillah bahagianya yaah Mbak bisa Bertemu teman-teman baru yang satu passion, bisa tukar ilmu juga. Apalagi sesama dari daerah yg sama :)
BalasHapusYeeeay, aku sempet nih ke Kampung Kopi Banaran, makan di situ sambil duduk-duduk di tikar, hadeeemmm... pingin ke Semarang lagi deh, masih banyak yg belum didatengin. Anywy asik bgt jalan2 ama temen2 baru yg hangat yaaaa..
BalasHapusAlhamdulillah, senangnyaaa bisa jalan2 sama teman-teman baru yg satu hobi, satu passion dan langsung klik. Aku pernah tuh ke Kampung Kopi Banaran, makan-makan di tikar di bawah pohon, hadeeemmm....
BalasHapusAsyiknya melakukan perjalanan ya seperti ini. Bisa nambah wawasan dan teman baru. Aku juga pengen jalan-jalan tapi gak bisa sering-sering euy.
BalasHapusPasti asik banget ya mbak, bisa ketemu teman-teman baru yang sama-sama suka berwisata. Aku jadi pengen nambah teman dengan ketertarikan yang sama yang satu daerah juga sama aku, tapi kok susahnya minta ampun
BalasHapus