Warung Nasi Cumi-cumi Empat Generasi Bu Atun Surabaya
Warung
Nasi Cumi-cumi Empat Generasi Bu Atun Surabaya - Perjalanan
saya menunggu di Stasiun Tawang, yang awalnya berdua dengan suami. Kini sudah
ditambah lagi dengan beberapa sahabat yang melakukan perjalanan dari Jakarta,
ada blogger hits Salman Biroe, blogger petualang Si Doel dan blogger kece
Arisman Riyadi.
Kereta yang akan membawa kami ke
Surabaya telah tiba pada pukul, 21.09 WIB. Kereta yang dinaiki mereka bertiga,
ternyata keretaku juga. Pantesan si Doel nitip Hokben Value dan dia menyambangi
kami di gerbong 11 untuk mengambil pesanannya.
"Laper banget ya Doel?" Dia
tertawa terbahak, kasian juga mereka bertiga dari Jakarta, bawa laper sampai
Semarang hahaha ...
Perjalanan kami dari Semarang ke
Surabaya ini membutuhkan waktu, kurang lebih 4 jam. Karena tulisan saya belum
selesai, akhirnya saya menggarapnya di kereta. Tetapi keadaan meski kurang
pewe, tetap usaha saya selesaikan. Saya agak kurang suka dengan kereta
bertempat duduk, yang berhadap-hadapan. Karena kaki kita akan nekuk, yang mana
akan bersinggungan dengan penumpang lain yang ada di hadapan kita. Itulah
keadaan saya semalam, dan harus menopang laptop gede saya. Perjuangan kuy!
Warung nasi
cumi-cumi bu Atun yang terkenal
Mengapa kami bisa mampi ke warung nasi
cumi-cumi bu Atun ini, kerena teman sekereta mereka bertiga (Salman, Doel dan
Aris), adalah anak Surabaya. Dia mengajak kami untuk makan ke warung nasi cumi-cumi bu Atun, yang mana
adalah warung cumi yang mantap di jalan Waspada. Soalnya yang jajan dan makan
di sini itu, nggak cuma masyarakat lokal tapi juga artis ibu kota.
Seperti Afgan, Wulan Guritno, DJ Una,
Baim Wong, Ramon Y. Tungka, Hengki Kurniawan dan masih banyak artis yang
lainnya. Penasaran dong akhirnya kita, diajak ke tempat apakah. Setelah memesan
menu masing-masing, saya memesan nasi cumi. Dapetnya nasi rames, kalau di
daerah saya bilang. Kirain itu cuma nasi sama cumi doang, eh ternyata ada isian
lauk lain. Dalam sepiring nasi cumi saya ada; mie, tahu, dan peyek udang.
Siapa yang pertama menghabiskan nasi?
Adalah Mas Salman, alamat bersih tanpa satu nasi pun tersisa. Saya masih ada
sisa, karena saya masih merasa kenyang gegara makan hokben di Semarang itu.
Jadi kita mampir di warung makan bu Atun, pada pukul 02.00 WIB. Dan nasi cumi
pasar Atom bu Atun, masih buka sodara-sodara. Sengaja warung ini buka 24 jam,
dengan tidak ada cabang yang lainnya.
Yang membuat saya nganga, adalah warung
makan ini sudah berjalan 4 generasi dari tahun 1917. Tempat lokasinya masih
sama, menunya juga sama, dengan pengunjung yang lebih beragam. Menurut teman
kami tadi dan bebearpa sumber yang saya baca diinternet ternyata, warung nasi
cumi bu Atun ini menjadi rujukan para pecinta kuliner dari seluruh kota. Sudah berapa tahun terlewati? Dan cita rasanya masih nggak berubah, itu keren!
Harga nasi cumi
bu Atun Jalan Waspada
Semalam nasi cumi dan es teh saya, cukup
membayar dengan harga RP 22.000,- dan nasi telur suami habis Rp 27.000,-
beserta teh hanget. Hemat dikantong bukan? Bagaimana soal rasanya? Rasanya enak
tentu saja, rempahnya berasa, ada rasa asin dalam daging cuminya dan
cumi-cuminya empuk banget gengs! Kalian pecinta kuliner wajib ke sini, kalau
artis-artis aja banyak yang mampir kalian juga harus coba ya! Banyak menu yang bisa kalian pilih. Karena saya pun ingin kembali lagi, mencoba menu yang lain yang belum saya cicipi hehehe ... Happy hunting ya gengs!
Lauknya paket komplit di sini . Jam buka juga 24 jm. Sangar.
BalasHapus