Capret Cemilan Oleh-oleh Khas Pekalongan | Cap Raden
Capret
Cemilan Oleh-oleh Khas Pekalongan | Cap Raden - Ngomongin soal kuliner
Pekalongan emang nggak habis-habis, dari makanan khasnya, tempat wisatanya
maupun cemilan yang bisa bikin kita ketagihan. Saya mau ngenalin snack khas
Pekalongan nih, gengs! Namanya, 'Capret', hehehe ... coba ulangi pelafalannya?
Iya, capret.
Seperti kebanyakan snack gurih lainnya,
capret juga demikian. Dia semacam kerupuk, tapi bentuknya kecil-kecil dan
terbuat dari tepung kanji (pati). Capret mempunyai bentuk bulat pipih,
disajikannya dengan cara digoreng untuk rasa originalnya. Namun semakin
berkembangnya cemilan dengan aneka rasa, capret juga mengeluarkan banyak varian
rasa baru. Yang mana dari varian originalnya, diberikan penambahan bumbu
khusus.
Capret khas Pekalongan ini, memiliki
brand cap Raden dengan tagline 'kriuke pok. Bikin nagih!' Hingga kini capret
sudah mempunyai 6 rasa pilihan: original, pedas asin, balado, jagung bakar,
BBQ, dan sapi panggang.
Rasa camilan
capret khas Pekalongan
Awalnya saya asing dengan nama capret,
karena saking penasarannya saya hunting ke Limun Oriental karena capret dijual
juga di sana. Setelah mencobanya, rasanya gurih enak dan pedasnya beneran bikin
nagih. Sore itu saya nyamil capret ditemani dengan limun yang menyegarkan.
Karena saya nggak berani pedas, akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada jagung
bakar dan suami saya masih bertahan dengan selera pedas asinnya. Nyemil capret
rasanya nggak mau berenti, sebelum kosong dari plastik ya terus aja ngemil.
Sebenere capret juga nggak cuma buat cemilan ketika senggang, tetapi capret
juga cocok dibuat teman dalam perjalanan maupun oleh-oleh sanak saudara.
Kebetulan saya tadi siang juga bertemu dengan
pembuat capret cap Raden, di rumah makan Panderasa. Dan kita anak-anak blogger
Pekalongan, juga kecipratan dibawain oleh-oleh khas Pekalongan ini, hureee ... Alkisah, Mas Gagah Priangga
pemilik capret cap Raden ini, juga hampir saja menutup usaha capretnya karena
waktunya mulai disibukkan dengan usahanya yang lain. Tapi dengan menimbang
kembali apa yang sudah ia mulai, akhirnya capret bangkit lagi dan mulai
dipasarkan di daerah kota Pekalongan dan bahkan sudah gampang kita pesan lewat
online atau go food.
Mengambil
pelajaran dari kisah pengusaha capret cap Raden
Kalo Paulo Coelho bilang, 'Rahasia hidup adalah terjatuh tujuh kali
dan bangkit delapan kali". Memang akan ada masa, dimana kita gagal,
terjatuh dan hampir menyerah dalam perjalanan menggapai impian. Kejutan semesta
akan senantiasa mengiringi, apa yang kita rencanakan. Karena dunia bukan sebuah
cerita, yang bisa kita atur alurnya semau kita. Maka yang harus kita pegang
teguh untuk mencapai keberhasilan adalah bangkit dan terus bangkit, saat kita
terjatuh tanpa pernah putus asa. Thanks
buat semangatnya ya, Mas Angga!
Buat kalian yang sedang main ke
Pekalongan, dan penasaran banget pengen nyobain oleh-oleh khas Pekalongan ini
bisa juga datang ke tempat pembuatannya di Desa Kertijayan gang 2, Kabupaten
Pekalongan. Namun, buat kalian yang tinggal jauh dari Pekalongan capret cap
Raden ini juga sudah bisa dipesan online lho via marketplace Bukalapak,
Tokopedia dan Shopee. Kalau kalian mau dijual lagi, atau dijadikan bisnis
sampingan bisa banget gengs! Cukup jadi reseller atau keagenannya.
Informasi:
IG: @capretcapraden
Ya ampun, jadi penasaran sama camilan ini. Namanya unik banget.
BalasHapussini Peh Main ke Pekalongan hihihi aku kenalin sama Capret
HapusKayaknya enak nih mba cemilannya,, pengen cobain yang rasa BBQ dan rasa jagung bakar nyuummyyy
BalasHapusEh ini mkn berbahaya..mestinya dikasih label "numan tdk ditanggung" hihi...
BalasHapuswahhhh kalo pulang kampung melipir ahhhh
BalasHapusMbak tinggal di Pekalongan tooh..
BalasHapusCemilan lokal yanng mengigit
BalasHapus