Jajanan Tradisional Jolobiyo Khas Comal
Jajanan
Tradisional Jolobiyo Khas Comal - Jalabiya kue, atau jajanan tradisional ini
baru saya jumpai di Comal. Saya kira donat waktu itu, karena bentuknya mirip
sekali dengan donat yang bolong tengahnya. Eh, ternyata suami saya bilang itu
bukan donat.
"Jolobiyo,
namanya," ucap suami menjelaskan ketika pagi-pagi itu kami pergi ke Pintu.
Saya menoleh, ketika suami mengucapkan kalimat nama jajanan itu, aneh dan baru
terdengar sekali di telinga.
"Apa
Mas? Ulangi lagi," kata saya menegaskan kepada suami untuk mengulanginya.
"Jo-lo-bi-yo!"
balasnya lagi dan saya terkekeh dengan nama yang unik tersebut.
Jajanan
tradisional dengan bentuk seperti cincin ini, ketika saya makan rasanya manis
dan renyah. Kalau di Kendal ini saya lupa namanya, tapi pembuatan bahannya
hampir mirip dari tepung ketan dan tepung beras yang digoreng. Bedannya di
Kendal setelah matang diberikan taburan gula bubuk, tetapi khas comal dibiarkan
begitu saja ketika menikmatinya.
Jolobiyo vs jalabiya
Simbah yang jualan jolobiyo |
Saking
penasarannya berasal dari khas mana, saya menemukan pembuatan yang serupa
dengan jolobiyo khas Comal ini. Adalah jalabia jajanan tradisional dari tepung
beras, namun pada proses terakhir ketika penyajiannya berbeda.
Perbedaan
itu terletak pada penyajian, dimana ada adonan sebagai saus untuk jalabia. Yang
dibuat dari gula merah, gula pasir dan air yang dimasak hingga mengental.
Lantas jalabia ini dimasukkan ke dalam air gula tersebut, diaduk lantas
diangkat. Hmm ... jadi penasaran rasanya duh. Apakah sama dengan yang saya
cicipi di Comal dan Kendal ini.
Jalabia, sumber google |
Jolobiyo |
Harga
yang ditawarkan pun terbilang murah, persatuan adalah 500 rupiah dan kita bisa
mencicipi jolobiyo ini. Seperti gorengan kita menikmatinya, hampir saja saya
berebut dengan ibu-ibu yang membawa satu putra hahaha ... “Ini punya saya,”
ucapnya dengan nada ketus. Lantas suami saya yang ingin mengambilkan jolobiyo
untuk saya, tersenyum simpul atas perilaku ibu tersebut. Aduh, ada-ada saja ya.
Pesona jolobiyo nih, karena ibu tersebut memborong jolobiyo sepuluh ribu
rupiah. Sementara saya hanya membeli 1500 rupiah, karena takut kebuang sia-sia
kalau saya nggak doyan. Eh ... ternyata enak, lain kali bakalan balik lagi ah
buat beli.
Di tempat kalian apakah ada jajanan
tradisional, dari tepung ketan semacam ini kawan? Bagaimana rasanya? Berapa harganya? Apakah mudah didapatkan? Share yuk! Semoga bermanfaat,
salam!
sperti perut ayam mbaa jolobiyo nya heheh. persis dari tepung dan kenyal. ini juga makanan tradisional disini. kalau ke pasar pasti mudah mendapatkannya.
BalasHapuskalau di sini Jolobiyo mirip kue cincin ali, enak banget, gurih gula merahnya
BalasHapusAku sering lihat ini. Tapi enggak tahu namanya. Ternyata namanya Jolobiyo.
BalasHapus