Bunda dengan Kasih Sayangnya
Bunda
dengan Kasih Sayangnya - Seberapa berartikah sebuah lagu untukmu? Hmm ... lagu Bunda yang dinyanyikan
Melly Goeslow misalnya? Masih ingat dengan liriknya?
Kata mereka diriku slalu dimanja
Kata mereka diriku slalu dtimang
Nada nada yang indah
Slalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya
Tangan halus dan suci
Tlah mengangkat diri ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan
Begitulah reffnya, lagu sepanjang masa
tentang seorang Ibunda. Kadang sebuah lagu, bisa membangun sebentuk perasaan
dalam diri seseorang. Bisa gembira, sayang, sendu, rindu dan sebagainya.
Bagi saya sendiri, lagu bisa membawa
kita menjelajah pada ingatan, memori tentang seseorang. Siapa yang sering
melintas diingatanmu ketika lagu kesayanganmu diputar? Biasa siapa saja bukan?
Dan tidak melulu satu orang. Tetapi lagu 'Bunda' pastilah hanya special untuk
ibu seorang. Dan bagaimana rasanya rindu yang datang dari hati? Rasanya tidak
memiliki kendali kecuali menemui rindu itu sendiri.
Akhir-akhir ini dan sering kali ketika
sakit melanda, saya selalu ingat dengan ibunda. Saya rindu bentuk perhatiannya,
tidak dikala sakit saja, dikala bahagia beliau pun selalu ada untuk kita bukan?
Rasanya baru kemarin saya ditimang, baru
kemarin saya dituntun berjalan sekarang saya harus melangkah mengikuti
kemanapun pasangan hidup pergi. Sekalipun berbeda kota, dan harus menempuh
perjalanan beberapa jam lamanya saya selalu merasa bahagia ketika waktu mudik
tiba. Karena akan bertemu Bunda.
Cerita kecil tentang masa silam
Dahulu sekali ketika saya kecil, saya
paling takut terjatuh. Karena beberapa kali sering terjatuh dan harus dijahit,
saya mulai waspada. Saya jadi jarang keluar rumah. Bunda jadi khawatir, kalau
bunda lain melarang anaknya untuk bermain ke luar rumah dan jauh-jauh berbeda
dengan bunda saya. Malah membolehkan.
"Hanya karena sering jatuh jangan
bikin kamu takut, Nak!" ucap beliau suatu ketika. Saya hanya diam, tidak
tahu harus berkomentar apa pada bunda. Yang saya tahu, saat saya jatuh, saya
tak pernah punya kendali atas diriku, saya pasrah karena semestalah yang
menguasai. Terjatuh itu rasanya sakit, hehehe ...
"Masak iya kepengen jadi
burung?"
"Burung, Bun?" tanya saya
penasaran.
"Iya! Burung," jawab Bunda,
"kalau jadi burung, kan bisa terbang terus tidak takut jatuh?" lanjut
beliau meneruskan.
Aih ... tidak, saya tidak ingin jadi
burung. Saya ingin terus jadi anakmu, Bun. Selamanya! Seterusnya! Hingga aku
mati dan lahir kembali, begitu terus berputarnya.
Saya paling ingat ketika demam dan
panas, bunda selalu menyediakan Tempra
Syrup di rumah. Sudah jadi kebiasaan beliau memersiapkan segala
obat-obatan sebagai stok. Kalau obat syrup lain harus dikocok dahulu, Tempra tidak perlu dikocok, larut 100%,
aman di lambung dan dosis tepat
(tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis).
Ada 3 produk dari Tempra dibedakan dari
segi umurnya :
· Umur di bawah 2
tahun, menggunakan Tempra Drops
· Umur 1 - 6 tahun
mengonsumsi Tempra Syrup dan
· Umur 6 tahun ke
atas Tempra Syrup Forte.
Tetapi yang saya suka waktu itu adalah
tempra syrup rasa jeruk, berasa banget buahnya. Ketika panas melanda, dulu saya
paling suka minum obat syrup dari Tempra. Dosisnya apalagi 3-4 kali sehari,
namanya juga anak-anak. Obat dikira minuman segar, karena berasa buah. Meski di
dalam 5 ml Tempra Forte mengandung 250 mg paracetamol. Hmm ... dimana rasanya
tidak akan membuat anak-anak tidak mau meminumnya. Tempra Syrup begitu disukai
anak-anak, untuk menyembuhkan panas yang tidak turun-turun.
Biasanya setelah Bunda memberikan tempra
syrup rasa jeruk, panas saya menurun. Kerutan di dahi Bunda akibat khawatir,
memudar berganti binar cerah di matanya. Saya selalu suka mata milik Bunda,
bercahaya dan meneduhkan di sana. Terima kasih Bunda, untuk kasih sepanjang
masamu kepada anakmu ini. Semoga doa-doa yang kupanjatkan, bisa membawamu ke
Jannah-Nya. Aamiin.
Salam
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra
kalau lagi rindu almh. ibu lalu dengerin lagu ini pasti langsung nangis sejadi2nya :(
BalasHapusSosok bunda emang ya, yang paling membuat kita rindu.
HapusWah, lagu Bunda tentu aku ingat. Beberapa kali menang lomba nyanyi berkat lagu itu :) Selalu menghayati karena sambil ngelihat ibu di barisan penonton. Duh, jadi rindu masa lalu
BalasHapusLagu bunda melly everlasting bgt pokoknya..pasti terharu kalau denger
BalasHapusaku dulu selalu nangis kalau nyanyi lagu bunda ini :')
BalasHapusAnak-anak ada aja ya imajinasinya. Mau jadi burung, kuda, dll. Dunia anak itu menyenangkan ya Nyi.
BalasHapusTempra merek obat dari zaman dulu banget ya. Masih ingat deh dari kecil saya familiar dengan obat penurun panas Tempra.
BalasHapusSetiap dengar lagu Melly Goeslaw yang ini bawaannya sedih melulu...
BalasHapusLagu Bunda Melly Goeslow ini everlasting banget. Selalu enak didenger dan syahdu banget dengernya. Semoga nanti anak-anak kita menyanyikannya buat kita ya mbak hehehe
BalasHapusLagu itu,,, bikin diri bnyak introspeksi buat nglakuin hal2 yg mnyakiti ibuk,,, .slain itu,lagu itu sperti membuka kenangan lama,,, .
BalasHapusTfs yaa Mbak Nyi
������������
Yahh typo,,
Hapus'Buat nggak nglakuin hal2 yg menyakiti ibuk"
Huhuuuu baru sadar stlah komeng
Maafkeeuun yaa Mbak
🙏🙏🙏😣
Saya baru tahu ada Tempra rasa jeruk, biasanya saya sellau beli yang rasa anggur :D
BalasHapus