Bisnis Rumahan dan Bisnis Impian Jadi Satu
Orang yang
paling miskin adalah orang yang tidak punya impian
[Zig Ziglar]
Bisnis Rumahan dan Bisnis Impian Jadi Satu - Memiliki bisnis merupakan
impian sebagian orang, tetapi menurut sebagian orang lagi impian itu seperti
halnya khayalan. Padahal untuk orang-orang yag optimis, impian ialah sesuatu
yang harus dicapai dan diraih dengan segenap kemampuan,
Seperti halnya
saya yang suka menulis novel, impian saya sebagai novelis ialah novel saya bisa
dijadikan film layar lebar. Besar kecilnya sebuah impian ini juga tergantung,
sebesar apa impian yang ada dalam pikiran kita, sebesar apa hasrat dan kemauan
kerja keras kita dalam menempuh impian. Impian lain yang saya miliki, saya
ingin mempunyai team, yang bergerak dalam jasa pembuatan artikel. Saya juga ingin memiliki penghasilan lain
dengan berjualan online, karena banyak yang bilang saya pinter jualan. Meski saya
tidak mahir dalam menghasilkan karya, hehehe ...
Kebanyakan orang
yang memiliki impian dicemooh terlebih dahulu, dianggap mimpinya hanyalah omong
kosong dan sukses jadi bahan tertawaan. Sejatinya orang-orang yang telah lebih
dulu sukses pun, mengalami hal demikian. Mari kita lihat dari dekat, bagaimana
Martha Tilaar membangun bisnisnya dari garasi rumahnya sampai berhasil
membangun bangunan yang megah. Atau Fred Smith miliader pendiri perusahaan
pengiriman barang yang paling terkenal di dunia, yang telah menjangkau jutaan tempat di dunia,
ialah Federal Expres. Semasa bangku kuliah, dosennya menyuruh untuk membuat
konsep yang menggambarkan impian. Menulislah Fred dengan konsep perusahaan
pengiriman barang, dalam berbagai layanan dengan bentuk paket atau dokumen
tetapi impiannya ditertawakan dosennya. See, sekarang Fred sudah menjadi
miliarder di dunia. Jadi, jangan pernah berkecil hati karena tidak ada impian
yang tidak dapat diwujudkan.
Memvisualisasikan mimpi
Pakar pemasaran
mas Ippho Santosa, pernah mengemukakan bagaimana seseorang bisa mewujudkan
impiannya ialah dengan memvisualisasikan mimpinya. Seperti impian saya yang
ingin punya motor sendiri, maka saya harus memvisualisasikan dengan
menggambarnya lalu menempelkan di dinding yang bisa terlihat setiap kita
membuka mata. Sementara saya sudah membuat SIM dulu, motor menyusul belakangan
insyaAllah.
Membayangkan semuanya terjadi
Tiga bulan lalu,
waktu saya masih bekerja. Kami diikutkan dalam workshop di Semarang, yang
intinya agar kami memaksimalkan diri dalam bekerja, bisa mencapai target
bersama dengan team sehingga impian bisa terwujud. Dari situ kami di suruh
untuk memejamkan mata, membayangkan segala yang ingin kita capai lalu kami
membayangkan jika impian itu tercapai semuanya. Dengan begitu setelah membuka
mata, kami semua bersemangat kembali.
Kegiatan ini masih sering saya lakukan, meski sebentar.
Bertindak segera
Ini yang paling
penting, sebesar apapun impian kita harus kita mulai dengan melangkahkan kaki.
Sekalipun langkah itu kecil, tetapi kita harus bergerak.
Lakukan langkah
pertama dengan keyakinan, kita tidak perlu meihat keseluruhan tangga, lakukan
saja langkah yang pertama.
Terima
kasih Mba Wahyu (pemilik blog : www.awanhero.com) dan
Bunsal (
pemilik blog : www.muslifaaseani.com)
yang sudah memberikan tema Bisnis Rumahan Impian, semoga kita semua bisa
mewujudkan segala impian menjadi kenyataan. Selamat ya kalian telah memenangkan
#ArisanGandjelRel periode ke 9. Semoga keberkahan dan kebermanfaatan bisa kita
bagikan ke masyarakat aamiin.
Iya menulis juga bisa jadi bisnis yaa kayak kita nulis buku dan bikin product review...
BalasHapussemoga novel karyamu bisa diangkat ke film layar lebar mbak.
BalasHapussemoga impiannya segera tercapai yaa mba
BalasHapusJadi, kapan kira-kira Nyi buka peluang jadi mentor buat pendampingan nulis novel? Ipeh mau daftar deh, siapa tau bisa nerbitin buku :)
BalasHapus" sebesar apapun impian kita harus kita mulai dengan melangkahkan kaki. Sekalipun langkah itu kecil, tetapi kita harus bergerak"
BalasHapusnoted
terimakasih mbak
Sukses ya Nyi., Moga akan segera muncul novel2nya yang baru best seller dan terus maju semangat :)
BalasHapus